Kepemimpinan dan Kekuasaan

Kekuasaan adalah kapasitas seseorang, team maupun organisasi dalam mempengaruhi orang/team/organisasi yang lain

Kekuasaan diperlukan oleh seorang manajer untuk menunjang tugasnya yaitu melakukan planning – organizing – Actuating – Controlling. Kedua pernyataan di atas kurang benar, Manajer yang baik adalah manajer yang efektif dan efisien dalam menggunakan kekuasaan, kekuasaan hanya merupakan alat yang dapat digunakan baik untuk mencapai tujuan organisasi maupun sebaliknya dapat menghancurkan organisasi apabila digunakan secara tidak bijaksana oleh seorang manajer.


Seorang manajer belum tentu seorang pemimpin, manajer yang baik adalah manajer yang bisa menjadi seorang pemimpin yang efektif bagi bawahannya. Seorang pemimpin bukan hanya melakukan pekerjaan seorang manajer tetapi seorang pemimpin adalah seseorang yang memiliki visi dan mampu merubah organisasi ke arah yang lebih baik.

 


 

Ada 5 teori mengenai kepemimpinan yang efektif yaitu

  1. Competency Perspective
  2. Behavioral Perspective
  3. Contingency Perspective
  4. Transformational Perspective
  5. Romance Perspective

 

Dalam Competency Perspective, seorang pemimpin yang efektif harus memiliki 7 kompetensi yaitu:

 

Dari sudut pandang Behavioral, kepemimpinan dianggap efektif bila mengerti perilaku bawahannya sehingga bisa mempengaruhi dan memotivasi bawahannya, dalam hal ini setiap orang diperlakukan dengan cara yang berbeda. Tipe orang ada 2 yaitu tipe anak kecil dan tipe orang dewasa, dalam menghadapi tipe anak kecil pemimpin harus menggunakan People-Oriented Leadership, sedangkan menghadapi orang dewasa harus menggunakan Task-Oriented Leadership.

 

Menurut pandangan Contingency, seorang pemimpin harus dapat membaca situasi, gaya pemimpin harus sesuai dengan situasi, dan dapat berubah menurut situasi. Salah satu teori ini adalah Situational Leadership Harsey dan Blanchard, terdapat 4 perilaku orang dalam organisasi, dan setiap karakter orang tersebut harus diperlakukan secara berbeda pula

 

Keinginan

Mau 

Tidak Mau 

Mau 

Tidak Mau 

Knowledge/Skill

Mampu 

Mampu 

Tidak Mampu 

Tidak Mampu 

Perlakuan

Beri Tantangan 

People Oriented 

Task Oriented 

Task Oriented dan

People Oriented 

 

Menurut pandangan transformasi, pemimpin harus bisa melahirkan pemimpin dengan jalan mengkomunikasikan visinya, memodelkan, membangun komitmen dan menciptakan visi.

 


 

Pandangan terakhir adalah Romance Perspective of Leadership, Pandangan sebelumnya telah membuat asumsi dasar mengenai kepemimpinan, tetapi ada sebuah bukti bahwa eksekutif senior memiliki pengaruh dalam kinerja sebuah organisasi. Pandangan ini menjelaskan ada 3 proses persepsi yang menyebabkan orang untuk menekankan pentingnya kepemimpinan dalam menjelaskan kegiatan organisasi, proses ini adalah Attributing Leadership, Stereotyping Leadership dan Kebutuhan untuk mengendalikan situasi.

 


 

 



 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.