Ringkasan Kurva IS LM

Oleh Yohan Naftali (4 Januari 2006)

Kurva IS Pendekatan dua diagram

  1. Pada tingkat bunga pada i1 maka kurva permintaan agregat adalah pada kurva a + bY + e – f.i1, maka pendapatan nasional equilibrium pada Y1.
  2. Titik E1 pada diagram pertama terbentuk dari perpotongan antara kurva a + bY + e – f.i1 dan garis 45o.
  3. Titik E1 pada diagram kedua merupakan perpotongan garis yang ditarik dari titik E1 pada diagram pertama dengan garis i1 pada diagram kedua.
  4. Bila tingkat bunga pada i2, maka kurva permintaan agregat adalah pada kurva a + bY + e – f.i2, pendapatan nasional equilibrium pada Y2.
  5. Titik E2 pada diagram pertama terbentuk dari perpotongan antara kurva a + bY + e – f.i2 dan garis 45o.
  6. Titik E2 pada diagram kedua merupakan perpotongan garis yang ditarik dari titik E2 pada diagram pertama dengan garis i2 pada diagram kedua.
  7. Dengan menghubungkan titik E1 dan E2 pada diagram kedua, didapatkan kurva IS.

Dari uraian ini kurva IS bukan kurva yang menerangkan hubungan fungsional antara tingkat bunga dengan pendapatan, akan tetapi merupakan tempat kedudukan setiap tingkat bunga yang menghasilkan pendapatan ekuilibrium di mana penawaran agregat sama dengan permintaan agregat. Kurva IS dapat juga ditafsirkan sebagai multiplier, yaitu perubahan pada pendapatan sebagai akibat pengurangan tingkat bunga, Kurva IS dapat juga ditafsirkan sebagai elastisitas bunga yaitu % perubahan pada pendapatan nasional sebagai akibat perubahan % tingkat bunga.

Pendekatan empat diagram

Pada pendekatan 4 diagram,

  1. Pada tingkat bunga i1 didapatkan titik A pada kuadran (d).
  2. Pada tingkat bunga i2 didapatkan titik B pada kuadran (d),
  3. Melalui titik A dan titik B dapat dihubungkan kurva IS pada kuadran (d).

Definisi kurva IS pada pendekatan empat kuadran sama dengan dengan kurva IS pada pendekatan dua kuadran. Kurva IS adalah kedudukan kombinasi tingkat bunga dengan pendapatan di mana terjadi keseimbangan antara aggregate demand dan supply, yaitu S + T = I + G.

Pada pendekatan empat kuadran memiliki kelebihan pada kuadran (c). Pada kuadran (c) menjelaskan perubahan variabel penabungan dan perpajakan dapat dianalisis pengaruhnya terhadap kurva IS. Kurva IS dengan pendekatan 2 diagram lebih ringkas dibandingkan dengan pendekatan 4 diagram.

Ekuilibrium dan Disekulibrium pada Kurva IS

Kurva IS menggambarkan tempat kedudukan tingkat bunga yang menghasilkan pendapatan dalam keadaan ekuilibrium di mana permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Titik-titik yang ada di luar kurva IS merupakan kondisi dalam keadaan disekuilibrium.

Titik E3 adalah titik yang terletak di sisi kiri dari kurva IS, titik E3 terletak pada kurva permintaan agregat setelah tingkat bunga diturunkan dari i1 menjadi i2. Pada titik E3 terjadi kelebihan permintaan dibanding penawaran, karena tingkat bunga yang terlalu rendah mendorong permintaan agregat, sehingga melebihi penawaran (supply) pada pendapatan Y1. Jadi untuk setiap titik di luar IS yang terletak di sebelah kiri terjadi kelebihan permintaan untuk barang-barang (EDG = Excess Demand for Goods). Pada titik E4 terdapat kelebihan penawaran, karena tingkat bunga tinggi sehingga permintaan agregat lebih kecil. Jadi untuk setiap titik di sebelah kanan kurva IS terjadi kelebihan penawaran (supply) di pasar barang (ESG = Excess Supply of Goods)

Kurva LM Pendekatan Dua Diagram

  1. Penawaran uang merupakan garis tegak lurus (M/P1).
  2. Pada penghasilan tertentu ada permintaan uang, kurva permintaan uangnya adalah L1 = kY – h.i.
  3. Perpotongan kurva permintaan uang (M/P1) dan penawaran uang (L1) terletak pada titik E1 dan menentukan tingkat bunga i1.
  4. Apabila pendapatan bertambah maka kurva permintaan terhadap uang menjadi L2 dan memotong kurva penawaran uang pada E2 sehingga menentukan tingkat bunga i2.
  5. Titik Y1 penghasilan yang bersifat “Given” kedua tingkat bunga i yang terbentuk pada diagram sebelah kiri (permintaan dan penawaran_, kemudian karena penghasilan naik yaitu menjadi Y2, maka permintaan terhadap uang menjadi L2 yang menghasilkan tingkat bunga i2 maka terbentuk kurva LM.

Kurva LM menggambarkan tempat kedudukan kombinasi tingkat bunga dengan pendapatan, di mana menghasilkan persamaan antara permintaan dan penawaran uang (ekuilibrium). Kurva LM juga menggambarkan pasar uang dalam keadaan ekuilibrium, pada titik-titik sepanjang kurva LM pasar uang ada dalam keadaan ekuilibrium. Metode dua kuadran lebih langsung (straight forward) membentuk kurva LM daripada metode empat kuadran.

Kurva LM Pendekatan Empat Diagram

Ekuilibrium Permintaan dan Penawaran Jumlah Uang

Pada titik E3 terjadi kelabihan supply/penawaran “Real Balance” (ESM), merupakan titik ketidakseimbangan berdasarkan kurva permintaan L1. Pada titik E4 terjadi kelebihan permintaan terhadap “Real Balance” (EDM). Hal tersebut berdasarkan kurva L2. Pada semua titik di sebelah kiri atas kurva LM terjadi kelebihan supply uang (ESM), dan untuk semua titik di bawah sebelah kanan kurva LM terjadi kelebihan permintaan terhadap uang (EDM). Pada titik di luar kurva LM hanya bersifat sementara, karena akan untuk mempertahankan keseimbangan terhadap “Real Balance”.

Keseimbangan Serentak Kurva IS-LM

Asumsi:

Posisi Indonesia pada saat ini pada kuadran III, permintaan tinggi tetapi supply akan barang kurang (AS<AD), sedangkan di sisi pasar modal, banyak pemodal yang mau menanamkan uangnya pada pasar uang karena ketidakyakinan investor akan jaminan investasi (S<D), hal ini ditandai dengan tingkat bunga yang tinggi.

Kurva IS untuk Perekonomian Terbuka

Jawaban

Keterbukaan atau ketertutupan ekonomi mempengaruhi kemiringan kurva IS. Semakin terbuka perekonomian semakin kurang kelandaian kurva IS (kurva IS semakin curam). Hal ini disebabkan perbedaan efek multiplier. Multiplier perekonomian terbuka relatif lebih kecil dibandingkan multiplier ekonomi tertutup. Pada diagram ditunjukkan bahwa investasi dan pengeluaran pemerintah menjadi tidak seefektif apabila dibandingkan dengan perekonomian tertutup.

Kurva IS pada Nilai Tukar Tetap dan Mengambang

Kurva LM dalam Perekonomian Terbuka

Bila X-M + NFC = 0 (Neraca pembayaran dalam keadaan seimbang) maka kurva LM pada perekonomian tertutup sama dengan kurva LM pada perekonomian terbuka.

Bila neraca pembayaran dalam keadaan defisit (X-M + NFC < 0) maka kurva LM dalam ekonomi terbuka ada di sebelah kiri kurva LM dalam perekonomian tertutup, karena defisit pada neraca pembayaran akan mengurangi jumlah uang beredar.

Bila neraca pembayaran dalam keadaan surplus (X-M + NFC > 0), maka kurva LM ada di sebelah kanan kurva LM dalam ekonomi tertutup, karena surplus pada neraca pembayaran menambah jumlah uang dalam peredaran.

Keseimbangan pada Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dalam keadaan seimbang apabila

X + CI = M + CO atau

X + CI – M – CO = 0

X – M + CI – CO = 0

X = Ekspor

M = Impor

CI = Capital Inflow

CO = Capital Outflow

Apabila CO – CI = NFC (Net Inflow of Capital), maka neraca pembayaran dalam keadaan seimbang:

X – M + NFC = 0

(X – M) = Ekspor Netto

X – M + NFC = 0. maka kurva LM pada perekonomian tertutup sama dengan kurva LM pada perekonomian terbuka.

Bila neraca pembayaran dalam keadaan defisit (X-M + NFC < 0) maka kurva LM dalam ekonomi terbuka ada di sebelah kiri kurva LM dalam perekonomian tertutup, karena defisit pada neraca pembayaran akan mengurangi jumlah uang beredar.

Bila neraca pembayaran dalam keadaan surplus (X-M + NFC > 0), maka kurva LM ada di sebelah kanan kurva LM dalam ekonomi tertutup, karena surplus pada neraca pembayaran menambah jumlah uang dalam peredaran.

Kurva Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran tanpa aliran modal sama dengan neraca transaksi berjalan, sehingga kurva NP sepenuhnya ditentukan oleh ekspor (X) dan impor (M). Dalam neraca pembayaran tanpa ada aliran modal X – M + NFC = 0. di mana NCF (Net Capital Inflow) = 0, sehingga keseimbangan neraca pembayaran ditentukan di mana X = M. Hal ini dapat dijelaskan dengan bantuan diagram di atas. Kurva NP menunjukan tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga, karean kurva NP hanya menggambarkan keseimbangan ekspor dan impor saja, atau kurva NP tersebut hanya merupakan transaksi berjalan. Sedangkan dalam aliran modal sempurna, tingkat bunga dalam negeri (id)akan sama dengan tingkat bunga luar negeri (if). Pada id = if neraca pembayaran ada dalam keseimbangan X + CI = M + CO. Oleh karena itu kurva NP dalam aliran modal sempurna merupakan garis horizontal.

Kurva Neraca Pembayaran (Aliran Modal Tidak Sempurna) Empat Diagram

Neraca pembayaran dengan asumsi aliran modal tidak sempurna akan mempunyai kemiringan ke atas karena gerakan aliran modal dipengaruhi oleh tingkat bunga tidak secara penuh seperti dalam keadaan pengaruh serentak (instantaneous) terhadap aliran modal (kurva NP horisontal), akan tetapi pengaruhnya tidak serentak, hal inilah yang menyebabkan kurva NP mempunyai kemiringan ke atas (Upward-Sloping).

Kurva Neraca Pembayaran (Aliran Modal Tidak Sempurna) Dua Diagram

Neraca Pembayaran melalui pendekaran dua diagram merupakan temuan dari Prof. Yuyun Wirasasmita. Cara ini mendapatkan kurva nerca pembayaran lebih sederhana daripada dengan pendekatan dua diagram.

  1. Pada tingkat bunga i1, X + NFC1 = M1, menentukan titik E1.
  2. Pada tingkat bunga i2, X + NFC2 = M2, menentukan titik E2.
  3. Kurva NP dibentuk dari titik E1 dan E2.

Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran

Titik pada sebelah kiri kurva neraca pembayaran adalah surplus, sedangkan titik pada sebelah kanan kurva neraca pembayaran adalah defisit, hal ini dijelaskan pada kurva berikut.


Keadaan ekuilibrium ialah keadaan di mana kurva IS, LM dan neraca pembayaran berpotongan. Jelaskan mengapa demikian.

Apabila kurva LM memotong kurva IS pada titik A, maka pada titik tersebut neraca pembayaran dalam keadaan surplus. Oleh karena itu jumlah uang yang beredar akan bertambah (U + F + DC, di mana U adalah jumlah uang beredar, F adalah cadangan devisa, DC adalah kredit domestik, ΔU = ΔF + ΔDC), kurva LM akan bergeser sehingga membentuk titik keseimbangan E, pada titik tersebut kurva LM, IS, dan BP memotong satu titik E. Pada keadaan neraca pembayaran defisit, maka jumlah uang yang beredar akan berkurang, sehingga kurva LM akan bergerak menjadi kurva LM0 dan kembali ke titik E.

Kebijakan Fiskal – Kurs Tetap

Kebijakan Fiskal – Kurs Fleksibel

Kebijakan Ekspor – Kurs Tetap

Kebijakan Ekspor – Kurs Fleksibel

Kebijakan Moneter Kurs Tetap

Kebijakan Moneter – Kurs Fleksibel

Dampak pada pendapatan nasional

Kurs tetap Kurs fleksibel
Kebijakan fiskal Pendapatan nasional bertambah relatif penuh Pendapatan nasional bertambah tidak penuh
Kebijakan ekspor Pendapatan nasional bertambah penuh Pendapatan nasional tidak berubah
Kebijakan moneter Pendapatan nasional tidak berubah Pendapatan nasional bertambah penuh

Dampak pada perubahan Kurva IS

Kurs tetap Kurs fleksibel
Kebijakan fiskal Bergeser ke kanan karena investasi atau pengeluaran pemerintah ditambah (bergeser ke kanan)

KONDUSIF

Pada mulanya kurva IS bergeser ke kanan karena investasi atau pengeluaran pemerintah ditambah, akan tetapi karena kondisi surplus terjadi apresiasi mengakibatkan ekspor menurun dan impor naik, sehingga neraca pembayaran turun dan kurva IS bergeser ke kiri (Bergeser ke kanan kemudian ke kiri)
Kebijakan ekspor Bergeser ke kanan karena penambahan ekspor (bergeser ke kanan)

KONDUSIF

Pada mulanya bergeser ke kanan karena penambahan ekspor, akan tetapi karena apresiasi kurs pada kondisi surplus menyebabkan ekspor turun dan impor naik, sehingga kurva IS kembali ke posisi semula (tidak berubah)
Kebijakan moneter Tidak berubah Bergeser ke kanan akibat penambahan ekspor, serentak bersama kurva NP (bergeser ke kanan)

KONDUSIF

Dampak pada kurva LM

Kurs tetap Kurs fleksibel
Kebijakan fiskal Bergeser ke kanan karena keadaan surplus (jumlah uang beredar bertambah)

KONDUSIF

Tidak berubah
Kebijakan ekspor Bergeser ke kanan karena keadaan surplus (jumlah uang beredar bertambah)

KONDUSIF

Tidak berubah
Kebijakan moneter Uang beredar ditambah sehingga kurva bergeser ke kanan, akan tetapi hal ini menyebabkan neraca pembayaran defisit sehingga jumlah devisa berkurang. Akibatknya jumlah uang beredar kembali pada kondisi semula. (Tidak berubah) Pertambahan uang beredar ditambah sehingga kurva bergeser ke kanan (jumlah uang beredar bertambah) KONDUSIF

Dampak pada kurva neraca pembayaran (Kurva NP)

Kurs tetap Kurs fleksibel
Kebijakan fiskal Tidak berubah Neraca pembayaran bergeser ke kiri karena ekspor turun dan impor naik (bergeser ke kiri)

TIDAK KONDUSIF

Kebijakan ekspor Bergeser ke kanan akibat penambahan ekspor (bergeser ke kanan)

KONDUSIF

Pada mulanya bergeser ke kanan karena penambahan ekspor, akan tetapi karena apresiasi mata uang menyebabkan ekspor menurun kembali dan impor naik sehingga kurva neraca pembayaran kembali ke kedudukan semula (kembali ke posisi semula)
Kebijakan moneter Tidak berubah Bergeser ke kanan karena ekspor meningkat dan impor dikurangi yang disebabkan depresiasi mata uang (bergeser ke kanan)

KONDUSIF

, , ,
,

19 responses to “Ringkasan Kurva IS LM”

  1. ika Avatar
    ika

    makasih…
    izin copas bwt tugas ya..

  2. lamih wu Avatar
    lamih wu

    4219\73210236
    jur. ilmu komputerisasi akuntansi periode gelombang ke- 2 bulan jan 2010

  3. amrizal Avatar
    amrizal

    izin copas ama baca ya?
    tapi keterangannya kurang lengkap/
    amrizal Universitas Indonesia

  4. admin Avatar
    admin

    ringkasan..

  5. apri-UKSW salatiga Avatar
    apri-UKSW salatiga

    izin buat copy ya,,
    buat tugas,,maks

  6. admin Avatar
    admin

    @apri silahkan di kutip sesuai dengan lazimnya mengutip tulisan ilmiah.

    Kalau belum tahu caranya, coba googling “how to cite internet content”

    Thanks.

  7. lanni Avatar
    lanni

    Kak…untuk pengaruh penurunan pengeluaran pemerintah terhadap output, jika digambarkan dengan kurva IS dan LM bagaimana ya? (ada hub dgn tugas juga niy he he he)

    Tq

  8. rorry Avatar
    rorry

    thx.
    izin ngopy gmbar kurvanya yy. hehe

  9. nophe Avatar
    nophe

    maksih….minta y a buat belajar….makasih…

    soale ekonomika makro susah

  10. glo Avatar
    glo

    coba jelaskan mengapa kurva IS dan LM elastis dan tdk elastis???

  11. lana Avatar
    lana

    saya butuh yg gambarnya ada 7 kurva nyambung jadi satu itu lho…

  12. Eva D Anita Avatar
    Eva D Anita

    Terimakasih saya merasa sangat terbantu untuk tugas S3 saya

  13. Alwi S Avatar
    Alwi S

    thank, saya terbantu untuk presentase ke dosen untuk tugas saya di S2, sekalian izin copy juga

  14. sarastiono Avatar

    Saya juga merasa terbantu, untuk tugas MK Introduction to Economics (MMUGM)

  15. viviyN Avatar
    viviyN

    mas,, mksih yach info, saya sngt terbantu….

    tp saya mau nnya,,bagaimana., rumus dari pasar uadang dlam kurva LM…..???
    ‘d’tunggu jwban’x…

  16. neneng sunirah wati Avatar
    neneng sunirah wati

    terima kasihhh……
    ats ilmu nya,, izin copy,, ya kk?

  17. ulisatul muchofifah Avatar
    ulisatul muchofifah

    terimakasih bnyk atas materinya,,sngt membantu sekali dalam belajar makro,,

  18. Ardiansyah Avatar
    Ardiansyah

    Terimakasih pak materinya sangat membantu,izin copas buat tugas dan tambah2 ilmu pengetahuan 🤗

  19. zeyrin Avatar
    zeyrin

    terima kasih pak atas ilmunya
    akhirnya saya mengerti mengani kurva IS-LM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.