Capital Asset Pricing Model (CAPM)

First Publised: 2 November 2007

Revision: 6 August 2009

Definisi

Definisi: Sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas (A model that describes the relationship between risk and expected return and that is used in the pricing of risky securities) (Investopedia, http://www.investopedia.com/terms/c/capm.asp)

Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang  dikemukan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk /unsystematic risk). Pada tahun 1990, William Sharpe memperoleh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern.Capital Asset Pricing Model (CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian (expected return). Walaupun Capital Asset Pricing Model belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model akurasi yang cukup pada aplikasi penting.

Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik.

Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive strategy. Capital Asset Pricing Model berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang aset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar dan koefisien beta.

Risiko dan Return

Keinginan utama dari investor adalah meminimalkan risiko dan meningkatkan perolehan (minimize risk and maximize return). Asumsi umum bahwa investor individu yang rasional adalah seorang yang tidak menyukai risiko (risk aversive), sehingga investasi yang berisiko harus dapat menawarkan tingkat perolehan yang tinggi (higher rates of return), oleh karena itu investor sangat membutuhkan informasi mengenai risiko dan pengembalian yang diinginkan.

Risiko investasi yang dihadapi oleh investor (Rose, Peter S., dan Marquis, Milton H. 2006. Money and Capital Markets, Ninth Edition, p 277-280):
1. Market Risk (risiko pasar), sering disebut juga sebagai interest rate risk, nilai investasi akan menjadi turun ketika suku bunga meningkat mengakibatkan pemilik investasi mengalami capital loss.
2. Reinvestment risk, risiko yang disebabkan sebuah aset akan memiliki yield yang lebih sedikit pada beberapa waktu di masa yang akan datang.
3. Default risk. Risiko apabila penerbit aset gagal membayar bunga atau bahkan pokok aset.
4. Inflation risk. Risiko menurunya nilai riil aset karena inflasi.
5. Currency risk. Risiko menurunnya nilai aset karena penurunan nilai tukar mata uang yang dipakai oleh aset.
6. Political risk. Risiko menurunya nilai aset karena perubahan dalam peraturan atau hukum karena perubahan kebijakan pemerintah atau perubahan penguasa.

Suku bunga bank sentral tentunya masih berpotensi memiliki semua risiko, akan tetapi diasumsikan negara tidak mungkin gagal membayar (walaupun ada juga kemungkinannya), oleh karena itu biasanya return dari risk free aset (Rf) digunakan suku bunga bank sentral.

Capital Asset Pricing Model (CAPM) mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan return. Dalam penilaian mengenai risiko biasanya saham biasa digolongkan sebagai investasi yang berisiko. Risiko sendiri berarti kemungkinan penyimpangan perolehan aktual dari perolehan yang diharapkan (possibility), sedangkan derajat risiko (degree of risk) adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi (amount of potential fluctuation).

Saham berisiko dapat dikombinasi dalam sebuah portfolio menjadi investasi yang lebih rendah risiko daripada saham biasa tunggal. Diversifikasi akan mengurangi risiko tidak sistematis (unsystematic risk), tetapi tidak dapat mengurangi risiko yang sistematis (systematic risk). Unsystematic risk adalah bagian dari risiko yang tidak umum dalam sebuah perusahaan yang dapat dipisahkan. Systematic risks adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan yang berhubungan dengan seluruh pergerakan pasar saham dan tidak dapat dihindari.

Informasi keuangan mengenai sebuah perusahaan dapat membantu dalam menentukan keputusan investasi. Investor biasanya menghindari risiko, investor menginginkan perolehan tambahan (additional returns) untuk menanggung risiko tambahan (additional risks). Oleh karena itu saham berisiko tinggi (High-risk securities) harus mempunyai harga yang menghasilkan perolehan lebih tinggi daripada perolehan yang diharapkan dari saham berisiko lebih rendah.

Persamaan CAPM

Persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) adalah :

Rs = Rf + Rp

Rs = Expected Return on a given risky security

Rf = Risk-free rate

Rp = Risk premium

Bila nilai β = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar seperti yang diukur indek pasar (market index), contohnya nilai yang diukur oleh Dow-Jones Industrials dan Standard and Poor’s 500-stock-index. Hubungan ini dapat digambarkan dalam contoh pada gambar.

β adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren dalam pasar saham.

Bila β > 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar.

β < 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek pasar secara umum (general market index).

Perubahan persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) dengan memasukan faktor β dinyatakan sebagai:

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

Rs = Expected Return on a given risky security

Rf = Risk-free rate

Rm = Expected return on the stock market as a whole

βs = Stock’s beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu

CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh unsystematic risk, dan saham yang menawarkan risiko yang relatif lebih tinggi (higher βs) akan dihargai relatif lebih daripada saham yang menawarkan risiko lebih rendah (lower βs). Riset empiris mendukung argumen mengenai βs sebagai prediktor yang baik untuk memprediksi nilai saham di masa yang akan datang (future stock prices).

CAPM dikritik sebagai penyebab masalah kompetisi di Amerika Serikat. Manajer di sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan CAPM terpaksa membuat investasi yang aman dalam jangka pendek dan perolehannya dapat diprediksi dalam jangka pendek daripada investasi yang aman dan perolehan dalam jangka panjang. Para peneliti telah menggunakan CAPM untuk menguji hipotesa yang berhubungan dengan hipotesa pasar efisien.

Markowitz dan Market Model

William Sharpe dalam membangun model CAPM diilhami dari teori portofolio yang diajukan oleh Harry Markowits. Markowitz mengusulkan sebuah model untuk menjelaskan korelasi diantara return sekuritas. Model ini mengasumsikan bahawa return dari sekuritas ke-i tergantung pada sebuah faktor yang mendasari, nilai yang diwakili oleh indeks, dalam notasi matematika dinyatakan sebagai:

ri = ai + Bi.F + ui

ri = return sekuritas i

Bi = Beta dari sekuritas i

F = indeks (belum tentu indeks pasar)

ui = error term

(walaupun selanjutnya markowitz mengusulkan bahwa persamaan itu seharusnya tidak linier, karena ada faktor lain yang mendasarinya)

Kemudian pada tahun 1963, William Sharpe menguji persamaan tersebut sebagai penjelasan bagaimana return sekuritas cenderung naik dan turun seiring dengan naik turunnya indeks umum pasar, secara spesifik Sharpe menggunakan persamaan sebagai berikut:

rit = ai + Bi.rmt + uit

rit = return dari aset i pada periode t

rmt = return dari indeks pasar pada periode t

ai = komponen non-pasar dari return aset i

Bi = rasio kovarian dari return aset i dan return indeks pasar terhadap varians return indeks pasar

uit = zero mean random error term

Model ini disebut model pasar indeks tunggal (single index market model) atau sering disebut market model.

Dilihat disini pada model markowitz, indeks-nya belum tentu indeks pasar, tetapi pada market model digunakan indeks pasar.

 

Aplikasi CAPM

Model yang dikembangkan CAPM menjelaskan bahwa tingkat return yang diharapkan adalah penjumlahan dari return aset bebas risiko dan premium risiko. Premium risiko dihitung dari beta dikalikan dengan premium risiko pasar yang diharapkan. Premium risiko pasar sendiri dihitung dari tingkat return pasar yang diharapkan dikurangi dengan tingkat return aset bebas risiko. Bentuk matematika CAPM

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

Rf biasanya didekati dengan tingkat return suku bunga bank sentral, di Indonesia umumnya risk free aset didekati dengan tingkat return suku bunga Bank Indonesia.

βs didekati dengan menghitung data time series saham dengan data return pasarnya. Penjelasan mengenai cara menghitung beta disertakan di bagian akhir artikel ini.

Rm didapatkan dengan meramalkan return IHSG. Banyak mahasiswa yang bingung mendapatkan nilai Rm yang negatif, biasanya mereka menghitung IHSG dengan cara memprediksi historisnya yaitu dengan membandingkan return IHSG tahun x dengan return IHSG tahun x-1. Dari definisi CAPM bahwa Rm adalah tingkat return pasar yang diharapkan, bukan tingkat return pasar yang periode yang lalu. Untuk mendapatkan nilai Rm tentunya harus dapat memprediksi berapa tingkat return IHSG yang diharapkan. Salah satu cara memprediksi IHSG adalah dengan cara analisis faktor. Di sini anda harus melakukan studi empiris, anda harus menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG, kemudian membuat persamaan regresi dari IHSG dan faktor yang mempengaruhinya.  Dan terakhir anda harus memprediksi nilai dari faktor yang mempengaruhi IHSG untuk x periode yang anda tentukan. Cara lainnya adalah menggunakan nilai IHSG dari hasil penelitian empiris dari peneliti lain.

Contoh Aplikasi Menghitung Rs

Suatu sekuritas x yang mempunyai Expected Return 0.27 (27% per tahun) dan nilai betanya 1.2, apakah sekuritas x ini layak di beli atau tidak?

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

Rf = misal SBI 1 bulan saat ini adalah 0.06 (6% per tahun)

Rm = misal return IHSG yang diharapkan saat ini adalah 0.26 (26% per tahun, didapatkan dengan cara memprediksi return)

βs = 1.2

Sehingga
Rs = 0.06 + 1.2 (0.26 – 0.06)
Rs = 0.06 + 1.2 (0.2)
Rs = 0.06 + 0.24
Rs = 0.3 (30%)

Kesimpulan, dengan nilai beta 1.2, apabila return yang diperoleh hanya 27%, maka harga sekuritas terlalu mahal, karena return wajarnya adalah 30%

Contoh cara menghitung Beta

Nilai β dapat dihitung sendiri menggunakan data time series suatu saham/industri dan time series return suatu pasar (misalnya IHSG, NYSE, dll),

Contoh perhitungan:

Return saham X dibandingkan dengan pasar

tahun 1-return saham X = -0.05, return pasar -0.12

tahun 2-return saham X = 0.05, return pasar = 0.01

tahun 3-return saham X = 0.08, return pasar = 0.06

tahun 4-return saham X = 0.15, return pasar = 0.10

tahun 5-return saham X = 0.10, return pasar = 0.05

Sehingga rata-rata return saham X adalah 0.066

Menghitung deviasi return saham X

tahun 1 = -0.1160

tahun 2 = -0.0160

tahun 3 = 0.0140

tahun 4 = 0.0840

tahun 5 = 0.0340

Rata-rata return pasar adalah 0.02 sehingga deviasi return pasar:

tahun 1 = -0.14000

tahun 2 = -0.0100

tahun 3 = 0.0400

tahun 4 = 0.0800

tahun 5 = 0.0300

Kalikan masing masing deviasi return saham dengan deviasi return pasar:

tahun 1 = -0.1160 x -0.14000 = 0.0162

tahun 2 = -0.0160 x -0.0100 = 0.0002

tahun 3 = 0.0140 x 0.0400 = 0.0006

tahun 4 = 0.0840 x 0.0800 = 0.0067

tahun 5 = 0.0340 x 0.0300 = 0.0010

Jumlah = 0.0247

Pangkat duakan deviasi return pasar

tahun 1 = -0.14000^2 = 0.0196

tahun 2 = -0.0100^2 = 0.0001

tahun 3 = 0.0400^2 = 0.0016

tahun 4 = 0.0800^2 = 0.0064

tahun 5 = 0.0300^2 = 0.0009

Jumlah = 0.0286

Sehingga Beta untuk saham X adalah 0.0247/0.0286 = 0.86

External Reference:

Burton, Jonathan. 1998. Revisiting The Capital Asset Pricing  Model. Dow Jones Asset Manager, May/June 1998, pp. 20-28 [Also Available at http://www.stanford.edu/~wfsharpe/art/djam/djam.htm]

How to cite:

Naftali, Yohan. Capital Asset Pricing Model (CAPM). Yohan Naftali. 2 November 2007, Revisi 6 Agustus 2009. Yohan Naftali. http://yohanli.com/2007/11/capital-asset-pricing-model-capm [Accessed date].

Yohan Naftali
http://yohanli.com

168 Comments

Yohan Naftali

Beta dalam CAPM bukan risiko (maaf nulisnya “risiko” bukan “resiko” karena berasal dari bahasa inggris risk) seperti yang dimaksud risiko perusahaan seperti yang anda maksud, beta dalam capm merupakan standar deviasi harga saham dari harga pasar, hasilnya mencerminkan risiko non sistematik (yaitu risiko yang terjadi hanya pada suatu kondisi perusahaan)

Isti

pagi pak,,,,
Kalo mau ngitung bobot masing-masing sekuritas pada portofolio optimal dengan model indeks tunggal gimana pak caranya? tolong kasih contohnya ya pak terima kasih banyak

Yohan Naftali

Banyak cara menghitung portofolio optimal, salah satunya adalah dengan metoda optimasi

1. Tentukan kriteria optimal investor (sesuaikan dengan karakteristik investor, untuk menentukan kriteria ini bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti menggunakan angket, wawancara dengan investor, dlsb)

2. Tentukan persamaan matematika untuk menghitung nilai fitness.

3. Hitung fitness supaya memenuhi kriteria optimal dengan menggunakan metoda optimasi.

maria

saya ingin menanyakan pengaruh inflasi terhadap beta saham. terimakasih

Yohan Naftali

Secara logika inflasi otomatis akan mengkoreksi return riil-nya serta return dari risk free asset, risk-free asset dalam hal ini diasumsikan tidak terpengaruh return riilnya (karena bebas risiko, termasuk risiko penuruan return karena inflasi). Sehingga secara teori inflasi mengurangi return riil saham individu (rs) serta return marketnya (rm).

rs = rf + β(rm-rf)
β(rm-rf) = rs – rf
β = (rs – rf) / (rm – rf)

misalkan rf tetap, rm dan rs dikurangai inflasi (i) sehingga

rs’ = rs – i
rm’ = rm – i

sehingga
β’ = (rs’ – rf) / (rm’ – rf)
β’ = (rs – i – rf) / (rm – i – rf)
β’ = (rs – rf – i) / (rm – rf – i)
β'(rm – rf – i) = (rs – rf – i)
rs = rf + i + β'(rm – rf – i)
rs = rf + i + β'(rm – rf) – β’i
rs = rf + i.(1-β’) + β'(rm – rf)

pengaruh kan?
tapi kalau ada inflasi biasanya rm dan rs juga dikoreksi
kalau dikoreksi sesuai dengan i awal maka tidak akan ada pengaruh pada beta.

maria

apa perbedaan (contoh) beta pasar dan beta fundamental?
apa keduanya (secara bersama-sama)dapat digunakan
untuk mengukur beta saham?
terimakasih..

nur

pak..
bisa tolong dijelaskan apa itu model indeks tunggal? dan yang dimaksud dengan indeks tunggalnya itu seperti apa?
bagaimana aplikasinya?apa bedanya dengan markowitz? trimakasih…

Tini

pagi pak..
apakah beta pasar sama dengan risiko pasar?
apa saja variabel-variabel yang mempengaruhi beta pasar? apa kurs valas termasuk? terimakasih banyak

Yohan Naftali

To Tini:

β adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren dalam pasar saham.

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

Ingat beta bukan untuk pasar, tetapi untuk saham/group sekuritas tertentu.

Coba deh direnungkan lagi CAPM, di sini yang dicari adalah return dari sebuah atau beberapa sekuritas dengan mengetahui return pasar, risk free-aset serta indeks beta dari sebuah sekuritas. Tujuannya mencari return sekuritas yang dianggap “wajar” oleh CAPM, lalu dibandingkan dengan return aktual.

Yohan Naftali

To Nur:

Markowitz mengusulkan sebuah model untuk menjelaskan korelasi diantara return sekuritas. Model ini mengasumsikan bahawa return dari sekuritas ke-i tergantung pada sebuah faktor yang mendasari, nilai yang diwakili oleh indeks, dalam notasi matematika dinyatakan sebagai:

ri = ai + Bi.F + ui

ri = return sekuritas i
Bi = Beta dari sekuritas i
F = indeks (belum tentu indeks pasar)
ui = error term

(walaupun selanjutnya markowitz mengusulkan bahwa persamaan itu seharusnya tidak linier, karena ada faktor lain yang mendasarinya)

lalu pada tahun 1963, William Sharpe menguji persamaan tersebut sebagai penjelasan bagaimana return sekuritas cenderung naik dan turun seiring dengan naik turunnya indeks umum pasar, secara spesifik Sharpe menggunakan persamaan sebagai berikut:

rit = ai + Bi.rmt + uit

rit = return dari aset i pada periode t
rmt = return dari indeks pasar pada periode t
ai = komponen non-pasar dari return aset i
Bi = rasio kovarian dari return aset i dan return indeks pasar terhadap varians return indeks pasar
uit = zero mean random error term

Model ini disebut model pasar indeks tunggal (single index market model) atau sering disebut market model.

Dilihat disini pada model markowitz, indeks-nya belum tentu indeks pasar, tetapi pada market model digunakan indeks pasar.

Contoh perhitungannya ada pada komentar sebelumnya.

Kiki

Pak, saya mau tanya… CAPM itu hanya bisa digunakan untuk menilai saham saja yah?? kalau misalkan kita mau memprediksi return dari reksadana, atau index lain, ataupun forex, yang dipengaruhi oleh return pasar, apa juga bsia pakai CAPM?
Saya sedang membuat skripsi untuk membuat protfolio yang optimal dalam menganalisa saham, index, reksadana dan forex. Kira2 cara metode apa yang bisa saya gunakan??
Terima kasih banyak pak..

dony

pak mohon bantuan…saya sedang menganalisa capm pada SGX {singapore Exchang LTD) hanya saja saya Bingung Untuk menentukan Risk Free yang tepat. mohon bantuanya dalam menetukan risk freenya.. trimakasih…

Yohan Naftali

Pakai saja suku bunga yang diissued Monetary Authority of Singapore

ririn

pak saya mau tanya..
saya sedang menganalisis hubungan risiko dan tingkat keuntungan dengan model CAPM,,bagaimana rumus CAPM itu sendiri dan bagaimana perhitungan dengan statistiknya?
terimakasih

Satria

Pak saya mau tanya tentang CAPM, jika sudah didapat beta dan Ri dari masing-masing perusahaan atau saham ketentuan apa yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi?

rizm

btw mas Yo, sy kagum lho ma dosen sy Pak Jogiyanto, beliau bisa2nya ngajarr CAPM td pagi sambil becanda.. bhkn gayanya dimirip2in SBY yg lg negor orang tidur itu lhoo…hehehehehehehe
kmdn Beliau menjelaskan bhw yg menciptkan CAPM ini adl murid Markowitz, dan brhasil dpt Nobel…bukan krn CAPM yg rumit, justru sgt sederhana namun bs berdampak begitu bsar pd science dunia….wew! (wah pak jogi yg uda professor gt tetep bs menginspirasi kelas meskipun gaya ngajarnya kadang slengekan…hehehehehe)
Oya, kdg Pak Jogi nge-rap lhooo
hi5

rizm

dosen yg aneh….

Yohan Naftali

To: Ririn

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

Rs = Expected Return on a given risky security

Rf = Risk-free rate

Rm = Expected return on the stock market as a whole

βs = Stock’s beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu

Nilai β dapat dihitung sendiri menggunakan data time series suatu saham/industri dan time series return suatu pasar (misalnya IHSG, NYSE, dll),

Contoh perhitungan:

Return saham X dibandingkan dengan pasar

tahun 1-return saham X = -0.05, return pasar -0.12
tahun 2-return saham X = 0.05, return pasar = 0.01
tahun 3-return saham X = 0.08, return pasar = 0.06
tahun 4-return saham X = 0.15, return pasar = 0.10
tahun 5-return saham X = 0.10, return pasar = 0.05

Sehingga rata-rata return saham X adalah 0.066

Menghitung deviasi return saham X
tahun 1 = -0.1160
tahun 2 = -0.0160
tahun 3 = 0.0140
tahun 4 = 0.0840
tahun 5 = 0.0340

Rata-rata return pasar adalah 0.02 sehingga deviasi return pasar:
tahun 1 = -0.14000
tahun 2 = -0.0100
tahun 3 = 0.0400
tahun 4 = 0.0800
tahun 5 = 0.0300

Kalikan masing masing deviasi return saham dengan deviasi return pasar:
tahun 1 = -0.1160 x -0.14000 = 0.0162
tahun 2 = -0.0160 x -0.0100 = 0.0002
tahun 3 = 0.0140 x 0.0400 = 0.0006
tahun 4 = 0.0840 x 0.0800 = 0.0067
tahun 5 = 0.0340 x 0.0300 = 0.0010

Jumlah = 0.0247

Pangkat duakan deviasi return pasar
tahun 1 = -0.14000^2 = 0.0196
tahun 2 = -0.0100^2 = 0.0001
tahun 3 = 0.0400^2 = 0.0016
tahun 4 = 0.0800^2 = 0.0064
tahun 5 = 0.0300^2 = 0.0009

Jumlah = 0.0286

Sehingga Beta untuk saham X adalah 0.0247/0.0286 = 0.86

ririn

1.gimana kalau pakai rumus
Ri=alfa+βi(Rm)+eit
sebenarnya saya kurang paham dengan rumus tersebut,,apa alfa yang dimaksud adlh Rf/Rbt
2. sampel perusahaan apa yang bagus ???
terima kasih

Yohan Naftali

To Ririn:

1. coba baca lagi tulisan saya, sudah dijelaskan semua kok, sampai cara menghitung beta-nya, rumus no 1 adalah model pasar indeks tunggal (single index market model) atau sering disebut market model.

2. Sampel? capm bukan masalah bagus/tidak bagus, tidak harus retrun perusahaan sama dengan capm, capm merupakan guideline bagi investor mengenai return yang wajar sesuai dengan risikonya! Gampangannya gini, semakin besar risiko, harus semakin besar harapan returnnya, nah kalau ada suatu sekuritas yang risikonya besar tapi return harapannya kecil, buat apa dibeli!

ririn

ya,,terima kasih ..

ariyn

pak, mw tanya..
sy mw mnghitung nilai intrinsik saham indofood tgl 31 oktober 2008 dengan analisis fundamental metode two stages of DDM. data laporan keuangan 2003-2007.

u/ menghitung Required rate of return pake Rf nya gimana y?
pake yg SBI bln oktober 08 aja/Jan-Okt 08/Jan 03-Okt 08? sy bingung.

waktu cari beta saya pake Rf jan 03-Okt 08 (beta dicari dgn slope excess market dan excess return dan excess stock). Rf SBI 1 bulanan saya adjust dengan dibagi 12.
kira2 benar ga pak?

terima kasih banyak

ariyn

maaf pak ada yg salah ketik. ini yang benar

beta adalah slope antara excess return of market portfolio dan excess return of stock.

Yohan Naftali

Kalau utk menilai tgl 31 okt 08, pakai SBI 1 bulan yang berlaku pada hari itu. Menghitung betanya, pakai metode yang saya jelaskan di atas (hitung deviasi) bandingannya dengan IHSG

Yohan Naftali

Pakai yang ini, bedanya tahun x di ganti aja hari x
Contoh perhitungan:

Return saham X dibandingkan dengan pasar

tahun 1-return saham X = -0.05, return pasar -0.12
tahun 2-return saham X = 0.05, return pasar = 0.01
tahun 3-return saham X = 0.08, return pasar = 0.06
tahun 4-return saham X = 0.15, return pasar = 0.10
tahun 5-return saham X = 0.10, return pasar = 0.05

Sehingga rata-rata return saham X adalah 0.066

Menghitung deviasi return saham X
tahun 1 = -0.1160
tahun 2 = -0.0160
tahun 3 = 0.0140
tahun 4 = 0.0840
tahun 5 = 0.0340

Rata-rata return pasar adalah 0.02 sehingga deviasi return pasar:
tahun 1 = -0.14000
tahun 2 = -0.0100
tahun 3 = 0.0400
tahun 4 = 0.0800
tahun 5 = 0.0300

Kalikan masing masing deviasi return saham dengan deviasi return pasar:
tahun 1 = -0.1160 x -0.14000 = 0.0162
tahun 2 = -0.0160 x -0.0100 = 0.0002
tahun 3 = 0.0140 x 0.0400 = 0.0006
tahun 4 = 0.0840 x 0.0800 = 0.0067
tahun 5 = 0.0340 x 0.0300 = 0.0010

Jumlah = 0.0247

Pangkat duakan deviasi return pasar
tahun 1 = -0.14000^2 = 0.0196
tahun 2 = -0.0100^2 = 0.0001
tahun 3 = 0.0400^2 = 0.0016
tahun 4 = 0.0800^2 = 0.0064
tahun 5 = 0.0300^2 = 0.0009

Jumlah = 0.0286

Sehingga Beta untuk saham X adalah 0.0247/0.0286 = 0.86

ariyn

terima kasih pak..

kalau hanya pakai SBI pada saat itu berarti Rm nya juga yang tanggal 31 aja y pak?

Yohan Naftali

yup! pengertian anda mengenai capm, jangan-jangan salah lho!

CAPM merupakan model untuk memprediksi return suatu sekuritas yang “pantas” sesuai dengan risiko yang terkandung dalam sekuritas tersebut.

Jadi bila kita tahu Return market (IHSG) pada hari ini, lalu kita juga tahu return bebas risiko (misalnya SBI), maka untuk dapat menghitung return yang pantas untuk saham tertentu yang diketahui nilai beta-nya, maka persamaan CAPM dapat digunakan. Ingat, sebenarya kita juga bisa mempredisksi return sekuritas tsb, dengan berbagai metode (misalnya diskonto capital flow, dll), lalu kita bandingkan apakah return sekuritas “aktual” tsb dengan return yang pantas menurut capm, apabila ternyata return “aktual adalah 0.2, sedangkan menurut capm return yang pantas adalah 0.1, kita dapat mengatakan sekuritas tersebut baik untuk dibeli! karena return yang didapatkan lebih tinggi dari return yang pantas. Tapi kalau ternyata return “aktualnya” di bawah return capm, maka dapat dikatakan kita membeli saham berisiko tapi hasilnya nggak sesuai.

widwi

sore pak
saya sekarang sedang mengerjakan skripsi mengenai risk dan return dg menggunakan CAPM
objek yang saya pakai 12 saham industri makanan dan minuman dan saya di ksh saran ma dosen sya utk mnggunakn data mingguan

stelah datanya saya dpt kan ternyata datanya ada yang g lengkap, maksudnya ada bbrapa emiten yg tidak menampilkan data mingguannya

yang ingin saya tnyakan, dg data sperti tsbt apakah bisa dihitung dg CAPM??
sbenarnya saya jg msh blm mengerti bgt ttg CAPM
sya jg sdh bca buku Bodie(yg terjmahan) namun saya ksulitn utk mengertinya.
saya mhon bantuan dari pak yohan
tlng d blz ke email saya sja

terima kasih pak

Yohan Naftali

sudah baca artikel ini belum? kalau teknis perhitungannya juga sudah saya jelaskan di komentar. Kalau anda kurang mengerti tth CAPM, kenapa mengambil risk&return? Kalau data emiten yang dibutuhkan return-nya tidak ada, bisa digunakan interpolasi linier/cubic spline, tergantung asumsi yang mau anda pakai, data bulanan juga ok buat menghitung nilai beta-nya, pakai periode yang cukup panjang.

email saya bisa lihat di daftar isi.

widwi

saya sudah baca artikelnya dan itu sangat membantu saya dalam mengenal CAPM
kalo utk mencari Risiko dan Return nya saya mengerti
tapi saya sedikit bingung dalam mengaplikasikannya ke CAPM.

terima kasih pak atas bantuannya

Yohan Naftali

Contoh:

Mencari Rs (yang dicari selalu Rs, karena ini tujuannya CAPM) suatu sekuritas x yang mempunyai Return 0.27 (27% per tahun) dan nilai betanya 1.2, apakah sekuritas x ini layak di beli atau tidak?

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)

Rf = misal SBI 1 bulan saat ini adalah 0.06 (6% per tahun)

Rm = misal return IHSG saat ini adalah 0.26 (26% per tahun)

βs = 1.2 (<- tahu kan cara ngitungnya)

Sehingga
Rs = 0.06 + 1.2 (0.26 – 0.06)
Rs = 0.06 + 1.2 (0.2)
Rs = 0.06 + 0.24
Rs = 0.3 (30%)

Kesimpulan, dengan nilai beta 1.2, apabila return yang diperoleh hanya 27%, maka harga sekuritas terlalu mahal, karena return wajarnya adalah 30%

fabian

boleh tanya gak cara hitung sbi dan rf mingguan selama setahun berapa,jadi dapat 52 minggu tlg jwab ya

fabian

tolong jwb ya yg detail rumus nya
karen aaku lg buat skripsi

panji

siang pak..
Saya bingung dlm penelitian saya,karena Rf yang saya dapat lebih besar dbanding Rm..Apakah dalam hal ini saya salah dlm melakukan penelitian atau memang kondisi perekonomian indonesia sedang tidak stabil..saya sedang meneliti dgn periode tahun 2007 dengan menggunakan IHSG sebagai Rm nya. Saya mendapat ERm = 3,7% sedangkan Rf/SBI = 7%. Sebaiknya saya mengambil Rf darimana, agar tidak terlalu tinggi?
saya sedang meneliti 2 bank besar di Indonesia, yang hasilnya E(Ri)=3,9% E(Rj)=4,2%
terima kasih.

Yohan Naftali

Coba check perhitungan Rm-nya. Periode Rm itu harus 1 tahun, kira kira Rm 2007 itu kira kira 10%. Return selalu mengacu periode 1 tahun.

panji

kalau saya hanya mengambil data setiap akhir bulan saja,apakah data tersebut valid? Karena saya telah mengecheck ulang kalau hitungan saya sudah benar. apakah dalam hal ini capm tidak berlaku di indonesia.
terima ksh sblmnya.

Yohan Naftali

tidak masalah anda mengambil data setiap bulan, begini kalau misalnya digunakan data akhir bulan dan return diasumsikan diperbandingkan dengan bulan sebelumnya
IHSGm = Closing IHSG akhir bulan m
IHSGm-1 = Closing IHSG akhir bulan m+1

contoh
penutupan ihsg akhir bulan mei 2007 = IHSGm = 1088.1688
penutupan ihsg akhir bulan juni 2007 = IHSGm+1 = 1122.3756

Returnm = (IHSGm+1 – IHSGm)/IHSGm x 12
Returnm = (1122.3756 – 1088.1688)/1088.1688 x 12
Returnm = 37.72%

Ini bukan masalah capm berlaku atau tidak, salah satu konsep capm adalah: apabila risiko sekuritas makin tinggi, maka return wajarnya harus semakin tinggi (high risk high return, low risk low return).

CAPM digunakan juga untuk menilai kelayakan sebuah sekuritas. Apabila sebuah sekuritas memiliki risiko tinggi tapi return lebih rendah dari acuan capm, maka sekuritas tsb tidak layak dibeli.

panji

dalam perhitungan yang bapak berikan, kenapa Return setiap bulan harus mengacu selama 1 tahun?

Karena dalam perhitungan saya setiap bulan (IHSGm+1 – IHSGm)/IHSGm dimisalkan :
penutupan ihsg akhir bulan1 2007 = IHSGm = 1088.1688
penutupan ihsg akhir bulan2 2007 = IHSGm+1 = 1122.3756

Returnm = (IHSGm+1 – IHSGm)/IHSGm = 0.0314352

dalam 1 tahun (dimisalkan seluruh kejadian sama) = 0.0314352 x 12 = 0.37722236
lalu saya menghitung E(Rm) = Jumlah Rm / n
maka didapat E(Rm)= 0.37722236 / 12 = 0.0314352 = 3.14%

nah, saya mendapat E(Rm) yang rendah.

oh iya, saya ingin bertanya tentang Excess Return, apakah Excess Return itu? Apakah benar rumusnya, Return yang diharapkan dikurangi Return yang disyaratkan?

Maaf pak, jd merepotkan.
Terima Kasih banyak, atas jawabannya.

Yohan Naftali

karena return sbi (Rf) itu return 1 tahun!

Yohan Naftali

Ingat! samakan periodenya! sudah umum pakai satuan return per tahun lah mas…

misal kita tanya bank, berapa bunga tabungan sekarang, pasti dijawabnya bunga utk 1 tahun (bunga pa, per annual, artinya per tahun) -> misal 4%, jadi kalau dalam 1 bulan bunganya adalah 4%/12 = 0.33%.

Kalau bunga di kartu kredit umumnya memang dibilang bunga 1 bulan 3%, untuk membodohi masyarakat coba kalau bilang bunga 1 tahunnya 36%, gede banget, orang jadi takut ngutang pakai kartu kredit kan. Tapi kalau orang tanya ke BCA, berapa bunga tahapan sekarang, terus dijawab 0.33% per bulan, pasti nasabah akan berpikir kecil sekali bunganya.

SBI pakai periode 1 tahun, sehingga bila kita mau menghitung Return market dalam CAPM, jadikan return 1 tahun.

wukir sari

pak. bagaimana kalau ada perhitungan probabilita dalam penghitungan beta dalam sistem CAPM?

apa yg dimaksud dengan probabilita ini…
dan bagaimana cara menentukannya…
terimakasih…

urpi hakim

pagi pak yohan,,

bisa tolong jelaskan hubungan markowitz dengan CAPM?,
di buku corporate finance ross chapter 10 hal 255-273 saya sudah cukup mengerti namun halaman selanjutnya saya kurang mengerti, saya menangkap pengertian CAPM itu melakukan pencampuran komposisi saham dengan dengan risk free asset (obligasi) sehingga didapatkan komposisi return yang tinggi dengan standard deviasi yang paling rendah?
tolong bantuannya, saya masih awam tentang CAPM. terima kasih.

anie

pagi pak yohan,
maaf,saya msh kurang jelas utk yg market model.
saya sdg melakukan penelitian.saya punya rumus :
E ( Ri ) = αi + βi. E(Rm)
saya mau tanya, yg dimaksud alpha dan beta di sini brarti bukan alpha koreksi dan beta koreksi,pak?
trimakasih atas jawabannya.

Yohan Naftali

semua alpha dan beta itu koefisiennya – hanya beda interprestasi variabelnya baca artikel saya di atas.

githa

pa, saya mau nanya mungkin ga sc hasil perhitungan beta dalam analisis EVA Itu negatif? jika ya, apa artinya, dan jika tidak apa alasannya? trus, dalam perhitungan beta menggunakan
tingkat keuntunagn saham, yang mau saya tanyain yaitu apakah tingkat keuntungan saham (Ri) dapat bernilai negatif?

Yohan Naftali

karena anda menggunakan periode di mana return sekuritas dalam trend menurun. Seharusnya anda menggunakan periode yang panjang (3-10 tahun) untuk mendapatkan nilai beta yang lebih valid

Yohan Naftali

wukir sari, coba contoh soalnya… biasanya sum(0.xx dikalikan dengan return)

githa

pa, saya mau nanya
perhitungan dalam biaya ekuitas itu terdiri dari Rf dan Rm?
bener ga pa,? Rf (SBI) dirata-ratakan dalam 1 tahun?
kalau Rm (IHSG) apakah pake total dalam 1 tahun atau data perbulan dirata-ratakan kembali ? dan apakah biaya ekuitas bisa bernilai negatif? apa penjelasannya?
terima kasih…………..

ussy

pa, saya mw nanya tentang rumus biaya ekuitas, yaitu
Ke=Rf + beta(Rm-Rf). Yang saya ingin tanyakan Rf nya menggunakan rata-rata, apakah Rm nya juga rata-rata atau total dalam 1 tahun?
soalnya kalo menggunakan Rm yang total, biaya ekuitasnya negatif. Tp klo Rm nya rata2, biaya ekuitasnya positif.
apa artinya biaya ekuitas yang negatif atau positif?

Yohan Naftali

coba baca penjelasan di komentar, sudah ada.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.